Laman

Selasa, 19 Juli 2011

PERBAIKAN KUALITAS SDM TARGET PRIORITAS ICMI

Wawancara dengan Marwah Daud Ibrahim, Ph.D.
 
Dalam limabelas tahun sejak kelahirannya, Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia telah ikut berperan dalam proses reformasi, demokratisasi dan otonomi daerah. ICMI telah berhasil mempersiapkan prasarana masyarakat madani dengan ikut mendirikan Bank Muamalat, Asuransi Syariah Takaful, Bank Perkreditan Rakyat, Baitul Maal Wattamwil, Surat Kabar Republika, Dompet Dhuafa, menstimulasi terciptanya Ekonomi Syariah.
ICMI juga telah ikut membuka pintu reformasi dan para anggotanya berperan proaktif dalam mengawali dan melaksanakan proses demokratisasi secara damai. Para tokoh dan anggota ICMI turut berperan proaktif melaksanakan reformasi dan proses demokratisasi sehingga pemilihan wakil rakyat di DPR, DPD, MPR, Presiden dan Wakil Presiden menjadi satu paket dan begitu pula Pimpinan Daerah baik Eksekutif maupun Legislatif dapat berlangsung secara damai.
Pasca Muktamar IV, ICMI melakukan revitalisasi organisasi. Dengan mengubah struktur dan merancang program kerja. Berikut bincang-bincang Elcendikia dengan Presidium ICMI, Marwah Daud Ibrahim, Ph.D.:
Struktur kepengurusan ICMI periode 2005-2010 dikembangkan berbentuk kepemimpinan kolektif berupa presidium. Adakah perubahan strategis yang diharapkan dari perubahan tersebut?
Tentunya perubahan tersebut diharapkan akan membuat kinerja Pengurus ICMI menjadi efektif. Tidak hanya itu, Dewan Pengurus yang diperkuat dengan Dewan Pakar dan Dewan Penasehat bisa menjadi rumah besar yang mewadahi banyak profesi dan potensi. Dengan berkumpulnya beberapa orang dengan berbagai spesialisasi pengurus bisa berbagi peran.

Apa saja hasil-hasil Muktamar dalam bentuk rekomendasi internal dan eksternal?

Muktamar menghasilkan serangkaian rekomendasi internal dan eksternal serta garis Besar Program Kerja. Dibagi dalam 12 pokok kegiatan: Revitalisasi Organisasi, Kaderisasi Anggota, Lembaga Keuangan Mikro/ Makro (10.000 BMT), Usaha Mandiri, Kemitraan dan Kesetaraan, Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, Publikasi, Asistensi, Advokasi, Fasilitasi, Pemberdayaan Perempuan, Pemuda dan Anak.

Apa yang menjadi fokus kerja Pengurus ICMI dalam lima tahun ke depan?

Dalam Muktamar IV ICMI di Makssar, 5-7 Desember 2005 lalu dirumuskan langkah tahapan kedua. Prof. DR. Ing B.J Habibie sendiri mengistilahkan fase tersebut dengan Long March tahap kedua. Dalam fase 25 tahun kedepan perhatian ICMI antara lain diarahkan pada upaya proaktif membantu menyekolahkan anak bangsa. Kemudian membantu meningkatkan produktivitas Usaha Kecil dan Menengah, membantu meningkatkan lapangan pekerjaan. Disamping juga membantu memperkecil PHK, serta proaktif menyiapkan pemberian informasi tepat, berguna dan tepat waktu.
Alasan apa yang mendasari prioritas kerja tersebut?
Jika dilihat sektor usaha kecil dan usaha menengah menyediakan 99,46% lapangan kerja. Sedangkan lapangan kerja yang disediakan oleh Usaha Besar hanya 0,45%. BPD dalam perekonomian nasional: 44,9% hasil Usaha besar, dan 55,1% hasil Usaha Kecil dan Menengah. Dengan demikian perbandingan nilai tambah yang dihasilkan tiap lapangan kerja oleh UK: UM: UB adalah 1: 3: 170. Padahal seharusnya 1: 3: 15. Angka tersebut mencerminkan adanya; kesenjangan kualitas Sumber Daya Manusia, kesenjangan pendidikan, kesenjangan produktivitas, dan kesenjangan IPTEK.
Dalam sambutan acara Pembukaan Muktamar ICMI IV, Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono menyampaikan harapannya kepada ICMI. Adakah yang direspon dalam bentuk program?
Salah satunya adalah peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. Beberapa hal lain menyangkut pembangunan ekonomi bebasis Sumber Daya Alam dan Teknologi. Good Governance dan Karakter Bangsa. Keamanan Nasional; terkait dengan terorisme, Penyakit Menular, Solusi Energi Nasional, Teknologi Informasi (IT), Citra Global dan Peranan Internasional, serta Kesejahteraan Umat dan Kehidupan Islami.
Bisakah disimpulkan, jika penyiapan SDM berkualitas kini menjadi prioritas kerja ICMI?
Intinya, ICMI harus aktif menyiapkan Sumber Daya Manusia terbaharukan yang produktif dan memiliki daya saing yang tinggi. Dengan harapan akan tercipta masyarakat sejahtera dan adil, masyarakat berbudaya dan tentram, masyarakat Madani yang terpandang di era Global Society and Informed Civil Society.
Adakah rumusan sederhana yang menjabarkan agenda besar ICMI tersebut?

Seluruh kegiatan yang menjadi hasil Muktamar sebenarnya diintegrasikan dalam tiga agenda utama. Pertama, Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Sumber Daya Manusia; mencakup di dalamnya upaya pemenuhan kebutuhan pendidikan dan Sumber Daya Manusia; mencakup di dalamnya upaya pemenuhan kebutuhan pendidikan dasar bagi seluruh rakyat, pembangunan karakter bangsa, peningkatan kualitas iman taqwa, penguasaan Ilmu Pengetauan dan Teknologi, perbaikan gizi dan kesehatan, reformasi birokrasi, good governance, serta peningkatan peran masyarakat khususnya perempuan dan pemuda, anak melalui berbagai program pelatihan dan kaderisasi.
Apa saja peran yang diambil ICMI dalam era otonomi?
Peran ini tercakup dalam agenda kedua yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi. Aktivitas ini dilakukan dengan basis keunggulan daerah dan wilayah, mencakup di dalamnya program ketahanan pangan dan energi. Termasuk penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan serta peningkatan daya saing bangsa berbasis unggulan lokal.[]